TPS di Fakultas Dirasat Islamiyah |
Distribusi logistik Pemira UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telat di beberapa fakultas. Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) misalnya. Hingga pukul 09.00 WIB, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) FEB belum menerima logistik pemira. Keterlambatan tersebut berakibat pada proses pemungutan suara yang dijadwalkan mulai pukul 08.00 WIB.
Ketua KPPS FEB Sujana Romayudi mengatakan, keterlambatan logistik pemira dikarenakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) UIN Jakarta belum selesai menghitung jumlah surat suara yang akan didistribusikan ke seluruh fakultas. "KPU baru selesai menghitung surat suara pukul 07.00 WIB," katanya saat ditemui di TPS FEB, Senin (21/12/2015). (Baca: Pemira UIN Jakarta di Mata Mahasiswa)
Hal serupa juga terjadi di Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Keterlambatan pendistribusian logistik membuat jadwal pemungutan suara di FST ngaret dua jam. "Logistik telat dikirim KPU. Tempat Pemungutan Suara (TPS) FST baru dibuka pukul 11.00 WIB," ujar Mumtaz Haya, Ketua KPPS FST kepada JLonline.
Keterlambatan itu menuai kritik dari mahasiswa yang ingin memberikan hak suaranya. Laurence, mahasiswa Jurusan Fisika mengaku terganggu dengan adanya keterlambatan pemungutan suara. Menurutnya, persoalan teknis seperti keterlambatan distribusi logistik dan jadwal pemungutan suara seharusnya tidak terjadi. "Tiap tahun selalu terjadi seperti ini. Seharusnya ada perbaikan dan peningkatan dari pihak penyelenggara. Gue udah nunggu setengah jam lebih di TPS tapi gak dimulai," ungkap mahasiswa semester 5 ini. (Baca: Soal Pemira, Warek III: Apapun Hasilnya, Bersikaplah Legowo)
Namun, ketika hendak dimintai keterangan, Ketua KPU UIN Jakarta enggan ditemui. Pihak KPU hanya mengutus salah seorang anggotanya untuk menemui reporter JLonline. "Yang berwenang memberikan statement Ketua KPU. Saat ini Ketua sedang lelah," ujar anggota KPU yang enggan disebutkan namanya. Hingga berita ini dirilis, pihak KPU belum memberikan keterangan resmi apapun. (Red)
Posting Komentar